by DAMIR NIKSIC
If I wasnt Muslim
Added: July 28, 2007
If I wasnt Muslim
Ya ba dibi dibi dibi dibi dibi dum.
If I wasnt born Mohammedan
Life for me would have been fun.
I could live and prosper
On my land and I could even build a bigger house.
I wouldnt have to, every now and then,
Run and hide like a mouse.
If I wasn't Muslim
Ya ... dum.
My neighbours wouldnt set my home on fire
And surround me with barbed wire.
I wouldnt live in terror
Ya .... dum.
Books wouldnt teach you that I was an error
In European history.
I would not have to prove that I am not stupid
A backward and primitive villain,
An alien threat to your way of life
to be hunted down.
I wouldnt be so ashamed of
The names of my relatives and mine
Of the Semitic language I speak to my God
That no one here understands.
My tradition wouldnt insult
My Christian neighbours and friends
My diet, my cap, the Ramadan fast
The crescent and the star.
Bayram, I know, will never be famous
like Christmas or Easter Sunday..
So modern and cool, so western,
And- oh so "secular".
If I wasnt Muslim
If I had an ordinary Slavic Christian name
If I wasnt circumcised
If I could eat my eggs with ham
I would be accepted
Ya .... dum.
Id blend in to Europe and enjoy
I wouldnt be its whipping boy.
Oh boy..
If I were a Christian
I wouldnt have to prove that I am human too.
Cos when youre Christian youre always civilized,
No matter what you wear or do.
But when you are a Muslim
It is really hard to find some sympathy for you.
No one really likes you, no one really cares
No one wants to know your point of view.
If I wasnt Muslim
Ya .... dum.
If I was a part of Christendom
Europe would be my sweet home.
I wouldnt have to worry
Ya .... dum.
What will happen in a year or two?
Will I have to leave or stay and die?
Drop my pants to be identified and put aside
Just cos Im a Musulman?!
Ied Mubarak to all my muslim friends.
Thursday, December 20, 2007
If I wasnt Muslim
Sunday, November 18, 2007
Legenda Musik Dunia - Indo Rock
The T-4
Tielman Brothers, beken dengan musiknya yg disebut sebagai 'Indo-Rock' di seantero Eropa pada masa 40-an hingga akhir 80an.
Musiknya sendiri sangatlah Rock n Roll jauh sebelum Beatles, sementara Andy Tielman sang lead vocal sendiri memainkan gitarnya bak Jimi Hendrix jauh sebelum Jimi sendiri beken.
Sayang, seperti hasil2 budaya anak negeri lainnya tak satupun berita soal ini dipromosikan oleh Indonesia.
Mungkin nanti, tunggu tetangge ngakuin kalo Indo-Rock itu musik mereka barulah kita mau ngakuin dan kebakaran jenggot.
Berikut saya cantumkan artikel tentang IndoRock yg juga bisa dibaca disini, sini maupun sini.
----- The Tielman Brothers: The Beatles pun Nonton Band Rock Indonesia -----
Siapa bilang musisi indonesia tak bisa menjadi pelopor dalam dunia musik tingkat internasional? The Tielman Brothers adalah jawabannya. band rock lawas asal Maluku yang kini mulai terlupakan itu, ternyata mempunyai segudang prestasi dan berpengaruh pada kehidupan musik di Eropa terutama di Belanda. siapa bakal menjadi The Tielman Brothers berikutnya?
Para rockmania Indonesia saat ini tentunya sedang membicarakan tentang kesuksesan band luar negeri dan terpesona olehnya. Sebut saja Metallica, Slipknot, Dragon Force, Korn dan lain sebagainya. Siapa yang tak kenal mereka akan dianggap kurang mengerti atau kurang gaul dalam informasi musik saat ini. Dan kalau berbicara tentang siapa bintang dan band rock tertua di dunia, dalam benak kita pasti membayangkan The Beatles, The Rolling Stones atau Elvis, Fats Domino, Bill Haley, dan lain-lain.
Beruntung perjalanan karier keempat anak muda ini terbilang mulus sebab kedua orangtuanya, Herman Tielman dan Flora Lorine Hess tak cuma mendukung, tapi ikut bermain dan menjadi manager.
Ditonton The Beatles
Kepindahan mereka ke negeri Belanda dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar ini ternyata melahirkan "Indo-Rock" yang terkenal itu. Ciri kuat Indo-Rock adalah dominasi gitar, instrumen yang dikenalkan orang-orang Portugis saat datang ke Hindia-Belanda sekitar abad ke-14. Permainan gitar ala Portugis yang akhirnya dikenal sebagai musik keroncong ini dipadukan oleh anak-anak Maluku itu dengan musik Hawaii, country, dan rock'n'roll yang mereka dengar dari radio-radio Amerika Serikat yang dipancarluaskan dari Filipina atau Australia.
Konon, Paul McCartney ternyata mengagumi band ini dan terinspirasi The Tielman Brothers sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an. Maklumlah, The Tielman Brothers telah membawakan lagu-lagu rock n roll jauh sebelum The Beatles muncul. Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan Hofner Violin bass. Dan saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul melihat Bass Violin Hofner. Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 strings. Fender sengaja mengirim representative-nya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans.
Di tahun 1958 TheTielmans Brothers punya 3 album yang jadi hits di seluruh dunia dan memiliki banyak Gibson Les Paul keluaran pertama yang baru di impor ke Belanda saat itu.
Dalam perjalanan sebuah band, tentunya ada kisah yang tidak menyenangkan pula, seperti halnya pergantian dan keluar masuknya personil band. Bagi The Tielman Brothers, hal itu bukanlah masalah sehingga bisa membuat band ini harus berhenti di tengah jalan. Yang ada malah prestasi yang luar biasa, dimana mereka bisa tetap eksis dan tampil di beberapa Negara di Eropa selain Belanda seperti Belgia dan Jerman.
Kini tinggal Andy Tielman saja yang masih eksis bermain musik dan tinggal di Belanda. Di usianya yang sudah semakin senja, Andy Tielman kini lebih banyak rekaman untuk lagu-lagu rohani dan sesekali tampil di publik Belanda dengan gitarnya. Tentu penampilannya tak bisa seliar dulu lagi. Namun pengaruh Indo-Rock dan histeria "Beatlemania" tak urung meletuskan pula revolusi musik rock Belanda pada tahun 1960-an, yang ditandai dengan kelahiran band-band Belanda yang bernyanyi dengan bahasa Inggris. Band-band yang ngetop yang ikut meramaikan persaingan di Eropa maupun dunia antara lain Golden Earring, Shocking Blue, The Outsiders, Cuby+ Blizzards, atau Focus.
Selebihnya di link aslinya yah..
The Tielmans - Rolling Rock
The Tielmans - Black Eyes (Panon Hideung?)
The Tielmans - Rock It Up!
The Tielmans - Whole lotsa Shakin'
Andy Tielman - Rayuan Pulau Kelapa
touchy...
Maling di Singapura
HP-ku dicolong orang..
Ya. Dicolong orang di stasiun MRT. Di Singapura.
Kejadiannya cepat sekali, dengan modus yg sama persis dengan di tempat lain di dunia ini.
Modus tertua. Distraction alias Pengalihan perhatian.
Ceritanya sore itu istriku telpon, minta tolong belikan dot buat botol susu bayi di Bugis. Kebetulan tak lama sekitar pukul 8 malam juga kakak dan ibu akan datang menengok kami. So, aku harus jemput mereka di pelabuhan Ferry Harbourfront.
OK lah.. kupikir. Beli dot dulu lalu kembali ke kantor selesaikan kerjaan sampai tiba waktunya ke pelabuhan.
Dengan riang gembira aku beli dot, lantas langsung menuju ke stasiun MRT buat kembali.
Kereta tiba.
Suasana agak ramai memang, hpku seperti biasa ada di kantong kulitnya di sisi kiri pinggang terlindung oleh tangan kiriku.
Waktu masuk ke kereta terasa dorongan keras sekali dari belakang, mendorong tidak bersahabat yg biasa dilakukan orang2 Singapur sini kalau mau masuk lift atau kereta. Tapi ini sedikit beda, dorongannya sangat keras seperti mau ngajak ribut saja.
Kesal. Aku lawan dorongan ini. Dorongan makin keras sampai badanku doyong ke depan, aku berbalik badan. Di sebelah kanan belakangku seorang bule gemuk sedang berjuang dengan tas kulitnya yg tak kalah besar. Tas disandang ke samping kiri. Sebelah kiriku seorang anak muda Cina jangkung berdiri. Hmm... aneh.
Eits nanti dulu! Seorang laki2 dari etnis Cina bertubuh gemuk, potongan rambut pendek2 paku dan baju kaos polo putih tiba2 menarik diri keluar dari kereta, posisi tangan kanannya setengah tertinggal di dalam saat dia menarik diri.
Ini nih kayaknya kampret yg dorong gua tadi.. (karena si Bule dan si Jangkung ini jg memandang penuh kesal ke arah dia).
Gua cuma bisa nyumpah2 liat tuh orang keluar dan berjalan ke arah kanan.
Tapi feeling bilang ada yg gak beres. Benar aja.. pas kuraba kantong kulit tempat HP, kosong!
F*CK!! kumaki keras sambil menghambur keluar kereta, kejar!!
tepat saat itu juga pintu kereta menutup di belakangku.
Toleh kanan-kiri sudah tak ada mahluk gemuk satu itu.. Kereta jalan... Masih sempat kulirik sekilas gerbong di pintu sebelah, brengsek!! Pasti si kampret itu kabur dengan masuk lagi ke dalam kereta lewat pintu lain.
Shit!!
Kalut, kesal, marah dan panik (karena satu2nya cara untuk menghubungi hp kakak adalah lewat hpku. Istriku gak punya nomernya) aku lari ke atas, cari sekuriti.
Ah itu dia! Dua sekuriti, seorang lelaki Cina tua dan seorang perempuan India muda sedang ngobrol seru.
Excuse me. Could you help? I've just lost my mobile phone. Someone stole it just now.
a moment of silence. until.... "So?"
What?! "So?"?????
What do you mean with "So?"??
Am I not supposed to report to you or something??
"No. Go there to MRT staff. May be he can help you."
WTF... #$%%#H@!!!
MRT Staff (berpakaian merah muda), seorang lelaki India muda.
ramah dan penuh empati. Dia menolong menelponi hpku yg memang masih diangkat walaupun tak dijawab. background suara terdengar seperti sama dengan di stasiun ini.
Beberapa kali, akhirnya kami putuskan untuk mencoba mencari ke bawah. Siapa tahu orang itu masih disini.
Sembari menunggu staff ini bersiap2, kulayangkan pandangan ke sekeliling. Asli sorot mata dan suasana hati saat itu persis kalau kita lagi siap2 mau tawuran. Adrenalin diproduksi dan dipompakan ke seluruh tubuh. Semua indera siaga.
Seorang lelaki Cina gemuk, berkaus polo putih membawa tas pinggang yg diselempangkan di samping terlihat mengamati dari jauh.
Kesal. tatap mata kubalas mata. Dia masih melihat. Seulas senyum tersungging. Kok seperti senyum meremehkan nih..
Kampret. Gua samperin nih orang!
10 langkah lagi, dia buang muka. gak lagi ngeladenin tatapan gua.
5 langkah. akal sehat gua mulai jalan.
Mahluk satu ini datang dari arah luar stasiun tadi. Dia mulai ngeliatin gara2 gua pelototin tiap orang yg keluar masuk dari gerbang tiket.
Hmm.. kecil kemungkinan mahluk satu ini yg nyopet.
3 langkah. Mas2 Staf MRT itu manggil. 'wait for me.'
Rupanya dia manggil si Sekuriti ngepret itu tadi buat ikutan turun ke bawah.
huh.. sekuriti model gini mah.. ada maling jg paling cuman pura2 ga tau doangan..
Lelaki gemuk itu sudah jauh. sebuah kereta mendekat dan dia masuk ke dalam.
Di bawah, setelah diubek2 sekitar 15 menitan.. nyata sudah gak ada orang seperti ciri maling tadi. hp ku jg sudah dimatikan rupanya oleh si maling.
Brengsek benar2 sial. Gimanalah cara gua ngontak kakak dan emak yg baru pertama kali datang ke Singapur dengan feri nanti?
Belum lagi catatan2 penting dalam hp, puisi2ku, tulisan2ku, foto2 Keiya dan Mufasa saat lahir kemarin.. shit..
Belum lagi hilang kesalku, pas tiba di kantor... Beberapa teman Singaporean yg kebetulan masih ada dan lihat wajahku menghitam bertanya ada apa.
Tau aku kecopetan, komentar pertama mereka..
"Sure or not.. This is Singapore, you know.. This is not Jakarta."
"We dont have such thing happened here."
NENEK LO!!
lu kata gua ngibul apa???
Yes, this is singapore and yes that happened in Singapore's MRT station.
"Aaa... must be foreigner that one! you must be careful with those foreign worker, you know."
Ngepet. Another typical Singaporean's stereotype -- blame it to those foreign worker. They look rouge with blackened skin for working under the sun.
Nope. Dont think he's a foreigner. (foreigner yg mereka maksud disini tuh orang Tamil, India, Melayu, Indo yang dateng sini buat kerja2 kasar).
That was a chinese guy. I dont know if what you mean as foreigner is Mainland Chinese then you maybe right. He's a foreigner then..
Waahh.. can not be lah..
You must have shown off your belongings, some more (=moreover; in standard english) your face look like rich people like that.. That's why you kena pickpocket!
Another typical Singaporean's stereotype.. blaming the victim.
Capee deh gua... males ngeladeninnya gua tinggalin aja buat nelpon sana sini nyari nomer kakak gua itu. Prioritas deh.
Hape toh bisa diganti lagi nanti.
Shit.. bener2 sial ini hari.
Walhal, setelah jungkir balik cari no telpon kakak dan gak bisa dihubungi (!)
gua pun buru2 turun ke halte depan kantor buat nyari taksi. gapapa deh sekali ini ngasih badan yg udah lelah dan terlambat ini naek taksi.. sekali2
and.. you know what?? Singapore is the only-self-proclaimed-first-world-country in this world yg orang kudu nunggu 45 menit sampe sejam buat naek taksi dari Taxi Stand (halte taksi) di Distrik Bisnis Utama di jam 8 malam (jam sibuk kah ini??)!!!
Taksi lewat banyak, tapi rata2 majang tulisan "Jurong", "Tampines", "Airport only".
Tandanya mereka milih2 penumpang. Sementara taksi lain lebih milih klinang klinong dengan tulisan "On Call" di atapnya. Tandanya mereka ambil penumpang yg memesan/telepon booking taksi. Si Supir dapat uang booking sgd 3.5 tambahan dengan cara ini.
Selebihnya? taksi2 kosong dengan sign "BUSY" terpampang di atapnya.
Ini belumlah lagi selesai ternyata... di halte ini ada sekumpulan orang India yg mungkin memang dari budaya asalnya tidak terbiasa ngantri. Berdiri nanggung setengah di antrian setengah di luar antrian, tiap ada taksi mendekat mereka lari menyongsong sambil menyebutkan tujuannya.. Meninggalkan penumpang2 lain yg terbengong2 dipotong antriannya..
Well, another typical Singaporean.. gada yg berani negur, cuman berani marah2 ngedumel sendiri atau ke orang sebelahnya.
Gua sendiri kebetulan masih belum ngeh karena baru ngantri. Tapi pas yg kedua kali terjadi, kesal karena hilang hape-diperlakuin secueknya sama sekuriti-orang cina gemuk yg sok2an melototin gua tadi--- semua kesal ini numplek jadi satu.
Tuh india gua tereakin!
"Are you queueing or not?? If you are not, get out from the line then call for a cab! If you are, then wait for your turn!"
belum puas... soalnya si bapaknya dengan cuek jawab, "yes2 of course we're queueing."
"We all in a hurry here. So please respect others!"
Mata gua udah merah, kalo aja dia mancing ribut pasti udah gua ladenin en udah kejadian.
Tunggu punya tunggu tak datang2 taksi yg kosong. 45 menit. Aku sudah terlambat 30 menit dari kedatangan kapal. Shit..
Akhirnya kuputuskan pakai MRT ke Harbourfront, sampai sana aku sudah telat sejam.
Kakak dan Ibu harusnya masih menunggu di pintu keluar imigrasi. Tapi kok gak ada..
Pas iseng telepon ke rumah.. ternyata mereka sudah sejak tadi di rumah... :(
ampun dah gua...
Bener2 sial gua hari ini... :(
(Wed, 14 Nov 07.)
ps: no hp tetep gak berubah, cuma gua belum sempat urus sampai saat posting ini.
tapi begitu diurus no yg sama akan dipakai lagi. so please keep it.
Saturday, October 13, 2007
Selamat Idul Fitri 1428 H
Selamat Hari Raya Fitri
Semoga Ramadhan kemarin tak sia-sia
Semoga pula masih diberi kesempatan bertemu Ramadhan berikutnya
Amin
Mohon maaf lahir dan batin
Tuesday, September 25, 2007
Foto-foto Adek Mufasa 2
Then Comes Daddy.. We took picture together.. The three of us.
Daddy, Kakak Keiya, and Me..
Foto-foto Adek Mufasa
Sunday, September 23, 2007
Mufasa Raiqa Umar Mursalin
Wednesday, September 19, 2007
Happy Birthday, My Angel..
Happy Birthday, Love
May Allah's blessing will always be with you
May Allah's guidance will always be in you way
May Allah protect you in this world, today and beyond.
May all your wishes come true
We love you, Little Angel
Our love, wishes and prayers will always be with you
in every step you make, forever.
Happy Birthday, Keiya Aleysha.
(Temasek, 19 September 2005)
Friday, August 31, 2007
Indonesia dan Tetangga-tetangganya
Malingsia?
Waktu kemarin kalian aku batik sebagai hakmu,
kami diam.
Biarlah.. toh kalian masih saudara.
Waktu kalian aku sate sebagai hakmu,
kami masih diam.
Biarlah.. kalian dan kami satu nenek moyang.
Lalu berturut-turut rendang, tempe, angklung...
kami masih tersenyum walaupun dongkol di hati.
Tapi ketika lagi-lagi kalian berulah!
Terhadap saudari-saudari kami
yang pergi jauh demi anak mereka,
Terhadap saudara-saudara kami nun di pulau pencil sana,
Terhadap hutan-hutan kami di Kalimantan,
Terhadap nelayan-nelayan kami di laut kami sendiri,
Terhadap harga diri bangsa kami!
Kami tak bisa terima!!
Cukup!!
Kalian siksa saudari-saudari kami!
Kalian ambil tanah dan pulau kami!
Kalian tembaki nelayan kami di laut kami sendiri!
Kalian undang saudara kami hanya untuk dipukuli!
Cukup sudah!!
Hey, Pak Cik!
Apa mau kalian?
INI DADAKU, MANA DADAMU?!
(untuk saudara-saudara serumpun setetangga yang tak paham tampaknya tata krama)
Tuesday, August 28, 2007
People's Republic of China
Tak putus rasanya nikmat mengalir pada diri buruk ini.
sayang.. manusia memang tak pandai bersyukur..
Awal September lalu, sempatlah diri buruk ini diberi kesempatan melanglang ke negeri Tsin.
Belajar sebagaimana diperintah oleh Sang Nabi.
Sayang.. terlupa nampaknya Beliau mengingatkan di sana semua2 benda disebut makanan, semua2 cairan disebut minuman. Ah, mungkin saya saja yg tak menangkap makna suruhannya..
Beijing Airport, 6 Sept 2005
Sebuah bandara yg dikelilingi persawahan dan gedung2 tinggi pemukiman di latar belakang. Dari atas nampak gersang dan (maaf) usang. Tapi setelah mendarat ternyata besar juga.. biarpun apa yah... ada hawa yg beda terasa. Gak tau deh.. mungkin gara2 guanya aja yg jadi buta huruf mendadak begitu mendarat disana.
Bandara - pusat kota lumayan jauh, tapi mata yg penat lumayan terhibur dengan pemandangan pinus kanan-kiri dengan matahari senja yg bulat menggantung dan.... jantung pun ikut 'sehat' menikmati gaya berkendara khas tirai bambu. Serasa ada di rumah... :p
Waktu itu musim apa yah.. pokoke cuaca gak panas, gak dingin. ngepas2 aja...
Sampai hotel setelah istirahat sebentar, jalan2 deh ke sentra bisnisnya Beijing.
Wang Fu Jing district. Mau barang apa aja ada (tapi plesetannya). hahaha... ada toko olahraga yg gede banget en jual perlengkapan yg ijk lihat sepintas bak "NIKE", tapi kok diusut2 ternyata plesetannya.... :D
Lapar. Mata tertarik pada sebuah tulisan beraksara latin "Dongsun Lai Muslim restaurant". Nah.. ini die nih... hehehehe... masuklah ke dalam untuk kemudian disambut ramah dan disodori menu berbahasa.... cina. :D
hekekekek.. singkat cerita makanlah dengan lahap.. tapi yg bikin bingung itu resto jelas2 Muslim restorant minuman yg dijualnya itu lebih banyak bir en wine-nya.. gimana jeh.. hehehe
Setelah selesai makan dan sukses menolak berbotol bir dan anggur yg disodorkan, saya pun kembali ke hotel. Jalan kaki saja, iseng.
Untuk sampai saya harus mutar lewat depan Kota Terlarang atau jalan menelusuri belakangnya.. atau nah ini yg rada mantep.. memotong jalan lewat dalem dengan resiko kepergok penjaga2 berseragam Tengtara Pembebasan Rakyat! (tentaranya masih sangat muda dan culun2. taksiran saya umur mereka spt baru lulus smp).
Wah ini istana ternyata luasnya bener2 segede kota kabupaten sendiri! nggeblegh.. untung gue tadi kagak milih opsi kedua--muterin Kota Terlarang lewat belakang, kalo iya kan kojor juga!
Di dalamnya (Sebetulnya ini belum dalam2 amat sih, masih terhitung di pekarangannya juga. Soale yg dalam kalau malam ditutup gerbangnya dan dijaga tengtara culun berkaos singlet) ternyata luas juga. ada danau (?) buatan kecil dengan bale bengong yg cantik di tiap sudutnya.
Pas lagi jalan sambil ngerutukin nasib yg gak bisa basa cina en gak nemu taksi lewat, gak sengaja lihat sosok yang saya kenal. Itu BMW seri R!!
Setengah lari saya menghampiri motor cantik ini (yang punya lsg berdiri pasang kuda2 gitu pas liat gua mendekat). Hijau lumut dan ber-zijspan/kereta gandeng. Weeehh... kaga nyangka ketemu kita di Cina! hehehe..
Eh, tapi setelah tak amat2i.. kok ada yg mencurigakan ama ini motor..
Huakakakak.. pas udah deket keliatan tulisan di mesinnya "XiangJiang"
Hehehe... ujung2nya ngobrol2 sebentar deh sama yang punya, sambil kasih tunjuk foto si Bule yg ada dalam hp.
entar yah dilanjutin lagih...
(10 des 2005)
Saturday, August 25, 2007
Friday, August 17, 2007
Selamat Ulang Tahun Indonesia
Merdeka!!
Selamat Ulang Tahun, Bangsaku.
Bangsa yang berjuang dan memenangkan kemerdekaannya.
Kini saat kita semua bergerak maju.
Berpindah dari persamaan sejarah dan derita nestapa ke persamaan tujuan.
Persamaan Gagasan!
Bahwa Bangsa kita bisa maju.
Bahwa Bangsa kita tidak dicipta untuk jadi pecundang.
Bangsa ini bangsa yang besar.
Sejarah membuktikan itu, sayang tidak semua kita tahu.
Mari kita gali kembali kejayaan bangsa kita!
Mari kita lupakan perbedaan dan gandeng tangan kerja keras untuk maju!
Dirgahayu Republik Indonesia
Merdeka!!
(Temasek, 17 Agustus 2007)
Thursday, August 16, 2007
Emangnye Gua Pikirin...!
Friday, July 13, 2007
Neighbour
Beberapa waktu lalu saat sedang marak ribut2 soal numpang latihan perang2an antara dua negara bertetangga, suatu sore saya berbincang dengan seorang uncle tetangga sebelah rumah.
Yah.. namanya juga tinggal di rusun. Wajar kalau sering bertemu muka.
Setelah ngobrol ngalor-ngidul, si uncle ini tiba2 bilang:
"Negara saya ini makmur tapi kecil. Karena itulah kami selalu kena bully oleh negara kamu. Karena negara saya ini kecil."
(wah, apaan nih..) pikir saya.
Usut punya usut ternyata beliau mengikuti perkembangan soal perjanjian buat main perang2an antara dua negara tetanggaan ini. Hehehe..
Saya agak malas sebetulnya meladeni. Tapi berhubung si uncle nembak terus pakai mitraliur terpaksalah... putar otak buat jawab biar "kena".
"Wah am so sorry, Uncle. I dont really follow the political situation."
Ada barang 2-3 menit setelah itu kami larut dalam diam.
"Uncle.."
Saya mau cerita nih.. sekalian tanya pendapat, Uncle.
Misalnya uncle punya anak, anak uncle ini bandelnya setengah mati. Sementara uncle sendiri tidaklah seberapa makmur untuk menggaji pembantu mengawasi anak ini.
Suatu hari anak ini mencuri uang uncle, lumayan besar sampai hampir bangkrut uncle dibuatnya. Uncle belum tahu nih.. bagaimana kok bisa hilang itu uang, cuma uncle tahu si anak inilah yg mencuri.
Sebelum uncle sempat berbuat apa2, anak ini lari. Kabur.
Ke rumah saya. Saya tahu dia sedang uncle cari dan dia kabur setelah berbuat nakal di rumahnya.
Now, what do you say when..
a) Instead of telling you that he's in my house, I welcome him with open arms and offer him one of my room to stay.
As long as you be my "permanent resident" and "pay the rent", I said to him.
b) I know he brings a lot sum of money, so I offer him a joint cooperation. You may open your business here, I have a very relaxed policy on setting up business in my house front yard.
As long as you pay the tax, I'll let you do it.
c) When he has difficulties selling the products, I help him by selling those products --produced using your stolen money, Uncle -- to YOU. His father, the real owner of the money.
Well, I have a cart business in front of my house anyway, it makes things simple.
So, Without much sweat I managed to get some profit by selling things made from your stolen money to you.
d) After several months, you find out that your son--the criminal-- is hiding in my place.
Alive, sound and wealthy -- Thanks to my assistance.
But you cant do anything to bring him back by force -- Eventhough you're older but you're not as powerful as I am and I made you "owe" so much to me by always lending hands whenever you got struck by a typhoon or whenever your house got earthquake etc. So you come to me, appealing to have him back.
e) Instead of handing him over to you, I require you a condition to have him back.
First, he must be convicted as criminal (who am I to ask this?? but you cant do anything, can you? You need me.)
Second, in exchange for my 'assistance' you must let me in to your house and provide a designated area for me to do my own things.
Oh ya, you must also let me bring my other friends to practise our figthing skill. Dont worry, I'll help you fight fires in your garden in addition.
Saya berhenti sebentar. Tarik nafas dulu...
Now, Uncle. Let me ask you..
If All those really happened, will you not be angry to me for this?
Si Uncle diam. Mikir dia kayaknya...
"Uncle, that's how my country--my people feels. That's what we have in mind when your country requires so many things in exchange just to return OUR OWN people who do harm to us, OUR OWN people who steal from us."
"Now, after all this conversation... Do you still consider my country bullying yours?"
Tumasik, 13 July 2007.
*Just a fiction. Nothing's real.