generated by sloganizer.net

Monday, November 13, 2006

Supir Taksi

Semalam aku naik taksi dari bandara ke rumah.
Iseng-iseng bincang-bincang dengan Uncle supir taksinya yg begitu tahu penumpangnya baru touchdown dari Jakarta langsung ajak bicara soal Indonesia.

Cerita punya cerita rupanya Uncle ini punya istri orang Indonesia (sebuah kisah standar dan sangat biasa di negara pulau ini), cuma sekali ini aku terusik juga buat tanya lebih jauh.

Iseng saja sebetulnya karena sudah berkali-kali aku dengar supir taksi yg cerita bagaimana 'kisah' mereka pergi ke kota-kota Indonesia sekitar hanya untuk mencari istri. Yang lebih edan lagi malah ada satu supir taksi Melayu turunan India yg logat bicaranya kayak Kadir pelawak madura kita itu yang nodong nyuruh nyarikan istri buat dia. (jangkrik.. emangnye gue papih? :D)

Balik ke si Uncle ini, pas tak tanya kenapa kok banyak pria2 Singapur yg nyari bini ke Indonesia. Enteng aja dia jawab, "now is cheap mah.. old time they're so proud, never look at us mah... now we can get wife mah..."

Indonesians are cheap nowadays.
Shit.

Begitu rendahkah harga kita di mata tetangga? sementara dalam negeri sendiri perempuan Indo tak juga dihargai..

Jadi termenung... setelah jadi bangsa yg menjual semua kekayaan alamnya untuk ditebus dengan hutang, lalu menjual harga diri anak bangsanya dengan jadi pembersih kotoran anak majikan, apa nantinya bangsa ini juga meminta perempuan2 anak bangsanya untuk menjual kehormatan mereka?

Entahlah.. mudah-mudahan tidak.


(7 Maret 06)

No comments: