Kalimat ini muncul kembali di benak ketika terbaca di salah satu milis yg saya ikuti. Kalimat brengsek satu ini!
Saya sudah tidak suka dengan kalimat ini di saat pertama kemunculannya (kalau tak salah diucapkan oleh Indro di salah satu film Warkop DKI). Tidak mendidik!
Kalimat ini menumpulkan kepedulian.
Bagaimana bangsa ini bisa maju kalau tiap kali ada perbedaan pendapat yg tidak bisa kita jawab dengan otak lantas dengan entengnya diucapkan kalimat seperti itu.
"Emangnya gua pikirin..!", "Cuek aja...", "Sebodo amat..!", "So wot geto loch..!"
Kalimat-kalimat seperti ini awalnya mungkin cuma untuk asyik2an aja.. funky2an bumbu pergaulan.. tapi sebagaimana pertumbuhan pergaulan di remaja.. yg awalnya hanya terucap lantas dirasa tak lagi cukup. lalu ternyatakanlah lewat perbuatan..
Yang awalnya cuma bilang... Udah cuek aja... takut amat sih... (tapi tetep gak berani ngelanggar), akhirnya setelah sekian lama... "Lu cuak cuek cuak cuek tapi lu sendiri gak berani. Ayo kalo emang cuek, ayo lakuin!"
Coba bagaimana saudara mau membela diri depan polisi ketika dituduh melakukan pelanggaran yg tidak saudara lakukan kalau si polisi dengan cueknya bilang "emangnya gua pikirin..."
atau coba bagaimana saudara bisa menambah wawasan lewat diskusi bila tiap ada beda pendapat yg bertentangan dengan pendapat saudara dan saudara tak bisa jawab pakai otak; lantas gampang aja.. "so wot geto loch.." "gak penting banget deh!"
*Kalo gak penting ngapain dari awal diskusi????
Saya berani taruhan kalimat brengsek dan segala rekan2 sebangsanya ini menyumbang andil besar pada tulinya wakil rakyat kita, pada tidak pedulinya aparat hukum kita, pada bejatnya sumbangan tayangan hiburan kita...
Bukannya apa-apa kalau tulisan ini sarat nada kekesalan, karena buat saya sikap yg seperti inilah yg menghambat kemajuan kita sebagai bangsa.
Ketika salah seorang aparat pajak ditanya tentang kenapa kok amburadul proses pemunduhan pemasukan dari pajak di negeri kita? kenapa banyak wajib pajak yg sudah bersedia membayar malah dijadikan sapi perah oleh petugasnya dan itu dibiarkan saja? kenapa tidak begini, kenapa tidak begitu yg intinya mengajukan usul, mengajak dialog mencari solusi demi kemajuan... eh... jawaban yg diterima malah....
"Lu pusing mikirin pajak di negeri ini?? Ngapain lu pusingin?? Gua aja gak pusing. Kagak peduli gua... Emangnya gua pikirin mau pajak beres kek kagak kek! yang penting hepi!!"
*Yg jawab ini adalah orang dari dirjen pajak.
Entah sampai kapan bangsa ini sadar akan ketinggalannya.
Huh!
No comments:
Post a Comment