Waktu kemarin kalian aku batik sebagai hakmu,
kami diam.
Biarlah.. toh kalian masih saudara.
Waktu kalian aku sate sebagai hakmu,
kami masih diam.
Biarlah.. kalian dan kami satu nenek moyang.
Lalu berturut-turut rendang, tempe, angklung...
kami masih tersenyum walaupun dongkol di hati.
Tapi ketika lagi-lagi kalian berulah!
Terhadap saudari-saudari kami
yang pergi jauh demi anak mereka,
Terhadap saudara-saudara kami nun di pulau pencil sana,
Terhadap hutan-hutan kami di Kalimantan,
Terhadap nelayan-nelayan kami di laut kami sendiri,
Terhadap harga diri bangsa kami!
Kami tak bisa terima!!
Cukup!!
Kalian siksa saudari-saudari kami!
Kalian ambil tanah dan pulau kami!
Kalian tembaki nelayan kami di laut kami sendiri!
Kalian undang saudara kami hanya untuk dipukuli!
Cukup sudah!!
Hey, Pak Cik!
Apa mau kalian?
INI DADAKU, MANA DADAMU?!
(untuk saudara-saudara serumpun setetangga yang tak paham tampaknya tata krama)
Friday, August 31, 2007
Malingsia?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Setuju. kenapa tidak kita luluh-lantakkan negara itu, ratakan dengan bumi.
Post a Comment