generated by sloganizer.net

Wednesday, October 22, 2008

[Ustadz Menjawab] Mazhab-Mazhab Fiqih dan Pengertiannya

... Masih sambungan soal Mazhab Fiqh.

Mazhab-Mazhab Fiqih dan Pengertiannya

Posted in Ustadz Menjawab - Umum by Adwan on the Juli 10th, 2008

Assalaamualaikum wr. wb.

Ustadz, minta tolong dijelaskan pengertian mazhab, macam-macamnya, dan mengapa yang berkembang di Indonesia mahzab Syafi'i, dan yang membedakan masing-masing mahzab tersebut. Syukron

Wassalaamualaikum wr. wb.
Ami Fatoniamf

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Istilah mazhab merupakan sighat isim makan dari fi'il madli yaitu Dzahaba. Dzahaba artinya pergi; oleh karena itu mazhab artinya: tempat pergi atau jalan. Kata-kata yang semakna ialah: maslak, thariiqah dan sabiil, yang kesemuanya berarti jalan atau cara. Demikian pengertian mazhab menurut bahasa.

Pengertian mazhab menurut istilah dalam kalangan umat Islam ialah, "Sejumlah dari fatwa-fatwa dan pendapat-pendapat seorang alim besar di dalam urusan agama, baik ibadah maupun lainnya."

Setiap mazhab punya guru dan tokoh-tokoh yang mengembangkannya. Biasanya mereka punya lembaga pendididikan yang mengajarkan ilmu-ilmu kepada ribuan muridnya. Berkembangnya suatu mazhan di sebuah wilayah sangat bergantung dari banyak hal. Salah satunya dari keberadaan pusat-pusat pengajaran mazhab itu sendiri.

Selain itu sedikit banyak dipengaruhi juga oleh mazhab yang dianut oleh penguasa, di mana penguasa biasanya mendirikan universitas keagamaan dan mengajarkan mazhab tertentu di dalamnya. Nanti para mahasiswa yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia akan membuka perguruan tinggi dan akan menyebarkan mazhab trsebut di negeri masing-masing.

Bila pengelilaan perguruan itu berjalan baik dan berhasil, biasanya akan mempengaruhi ragam mazhab penduduk suatu negeri. Di Mesir misalnya, mazhab As-Syafi'i di sana berhasil mengajarkan dan mendirikan perguruan tinggi, lalu punya banyak murid di antaranya dair Indonesia. Maka di kemudian hari, mazhab As-Syafi;i pun berkembang banyak di Indonesia.

Sekilas tentang 4 Mazhab

1. Mazhab Hanafi
Pendiri mazhab Hanafi ialah: Nu'man bin Tsabit bin Zautha.Diahirkan pada masa sahabat, yaitu pada tahun 80 H = 699 M. Beliau wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi'i R.A. Beliau lebih dikenal dengan sebutan: Abu Hanifah An Nu'man.

Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqh beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama Ttabi'in, seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi' Maula Ibnu Umar.

Mazhab Hanafi adalah sebagai nisbah dari nama imamnya, Abu Hanifah. Jadi mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode ijtihad ulama-ulama Irak (Ahlu Ra'yi). Maka disebut juga mazhab Ahlur Ra'yi masa Tsabi'it Tabi'in.

Dasar-dasar Mazhab Hanafi
Abu Hanifah dalam menetapkan hukum fiqh terdiri dari tujuh pokok, yaitu: Al-Kitab, As Sunnah, Perkataan para Sahabat, Al-Qiyas, Al-Istihsan, Ijma' dan Uruf.

Murid-murid Abu Hanifah adalah sebagai berikut:a. Abu Yusuf bin Ibrahim Al-Anshari (113-183 H)b. Zufar bin Hujail bin Qais al-Kufi (110-158 H)c. Muhammad bin Hasn bin Farqad as Syaibani (132-189 H)d. Hasan bin Ziyad Al-Lu'lu Al-Kufi Maulana Al-Anshari (….-204 H).

Daerah-daerah Penganut Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi mulai tumbuh di Kufah (Irak), kemudian tersebar ke negara-negara Islam bagian Timur. Dan sekarang ini mazhab Hanafi merupakan mazhab resmi di Mesir, Turki, Syiria dan Libanon.

Dan mazhab ini dianut sebagian besar penduduk Afganistan, Pakistan, Turkistan, Muslimin India dan Tiongkok.

2. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki adalah merupakan kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Malik dan para penerusnya di masa sesudah beliau meninggal dunia.

Nama lengkap dari pendiri mazhab ini ialah: Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 93 M = 712 M di Madinah. Selanjutnya dalam kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik. Imam Malik terkenal dengan imam dalam bidang hadis Rasulullah SAW.
Imam Malik belajar pada ulama-ulama Madinah. Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi' Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri.

Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fiqh ialah Rabi'ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam (tokoh) negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqh dan hadits.


Dasar-dasar Mazhab Maliki
Dasar-dasar mazhab Maliki diperinci dan diperjelas sampai tujuh belas pokok(dasar) yaitu:

  • Nashshul Kitab
  • Dzaahirul Kitab (umum)
  • Dalilul Kitab (mafhum mukhalafah)
  • Mafhum muwafaqah
  • Tanbihul Kitab, terhadap illat
  • Nash-nash Sunnah
  • Dzahirus Sunnah
  • Dalilus Sunnah
  • Mafhum Sunnah
  • Tanbihus Sunnah
  • Ijma'
  • Qiyas
  • Amalu Ahlil Madinah
  • Qaul Shahabi
  • Istihsan
  • Muraa'atul Khilaaf
  • Saddud Dzaraa'i.


Sahabat-sahabat Imam Maliki dan Pengembangan Mazhabnya
Di antara ulama-ulama Mesir yang berkunjung ke Madinah dan belajar pada Imam Malik ialah:

  1. Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim.
  2. Abu Abdillah Abdur Rahman bin Qasim al-Utaqy.
  3. Asyhab bin Abdul Aziz al-Qaisi.
  4. Abu Muhammad Abdullah bin Abdul Hakam.
  5. Asbagh bin Farj al-Umawi.
  6. Muhammad bin Abdullah bin Abdul Hakam.
  7. Muhammad bin Ibrahim bin Ziyad al-Iskandari.


Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Maliki di Afrika dan Andalus ialah:

  1. Abu Abdillah Ziyad bin Abdur Rahman al-Qurthubi.
  2. Isa bin Dinar al-Andalusi.
  3. Yahya bin Yahya bin Katsir Al-Laitsi.
  4. Abdul Malik bin Habib bin Sulaiman As Sulami.
  5. Abdul Hasan Ali bin Ziyad At Tunisi.
  6. Asad bin Furat.
  7. Abdus Salam bin Said At Tanukhi.


Sedang Fuqaha-fuqaha Malikiyah yang terkenal sesudah generasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

  1. Abdul Walid al-Baji
  2. Abdul Hasan Al-Lakhami
  3. Ibnu Rusyd Al-Kabir
  4. Ibnu Rusyd Al-Hafiz
  5. Ibnu 'Arabi
  6. Ibnul Qasim bin Jizzi


Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Maliki.
Awal mulanya tersebar di daerah Madinah, kemudian tersebar sampai saat ini di Marokko, Aljazair, Tunisi, Libia, Bahrain, dan Kuwait.


3.Mazhab Syafi'i.
Mazhab ini dibangun oleh Al-Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi'i seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf. Beliau lahir di Gaza (Palestina) tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama.


Guru Imam Syafi'i yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi'i sanggup hafal Al-Qur-an pada usia tujuh tahun. Setelah beliau hafal Al-Qur-an barulah mempelajari bahasa dan syi'ir; kemudian beliau mempelajari hadits dan fiqh.


Mazhab Syafi'i terdiri dari dua macam; berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim. Yang pertama ialah Qaul Qadim; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu hidup di Irak. Dan yang kedua ialah Qul Jadid; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari Irak.
Keistimewaan Imam Syafi'i dibanding dengan Imam Mujtahidin yaitu bahwa beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Dan kitabnya dalam bidang fiqh yang menjadi induk dari mazhabnya ialah: Al-Um.


Dasar-dasar Mazhab Syafi'i
Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam Syafi'i dalam mengistinbat hukum sysra' adalah:

  • Al-Kitab.
  • Sunnah Mutawatirah.
  • Al-Ijma'.
  • Khabar Ahad.
  • Al-Qiyas.
  • Al-Istishab.

Sahabat-sahabat beliau yang berasal dari Irak antara lain:

  1. Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid bin Yaman al-Kalabi al-Bagdadi.
  2. Ahmad bin Hanbal yang menjadi Imam Mazhab keeempat.
  3. Hasan bin Muhammad bin Shabah Az Za'farani al-Bagdadi.
  4. Abu Ali Al-Husain bin Ali Al-Karabisi.
  5. Ahmad bin Yahya bin Abdul Aziz al-Bagdadi.

Adapun sahabat beliau dari Mesir:

  1. Yusuf bin Yahya al-Buwaithi al-Misri.
  2. Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani al-Misri.
  3. Rabi' bin Abdul Jabbar al-Muradi.
  4. Harmalah bin Tahya bin Abdullah Attayibi
  5. Yunus bin Abdul A'la Asshodafi al-Misri.
  6. Abu Bakar Muhammad bin Ahmad.

Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Syafi'i
Mazhab Syafi'i sampai sekarang dianut oleh umat Islam di: Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia dan Yaman.


4. Mazhab Hambali.
Pendiri Mazhab Hambali ialah: Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani. Beliau lahir di Bagdad pada tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H.


Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain: Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan Basrsh. Dan beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000 hadis dalam kitab Musnadnya.


Dasar-dasar Mazhabnya.
Adapun dasar-dasar mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum adalah:

  • Nash Al-Qur-an atau nash hadits.
  • Fatwa sebagian Sahabat.
  • Pendapat sebagian Sahabat.
  • Hadits Mursal atau Hadits Doif.
  • Qiyas.


Dalam menjelaskan dasar-dasar fatwa Ahmad bin Hanbal ini di dalam kitabnya I'laamul Muwaaqi'in.


Pengembang-pengembang Mazhabnya
Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut:

  1. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al-Atsram; dia telah mengarang Assunan Fil Fiqhi 'Alaa Mazhabi Ahamd.
  2. Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi yang mengarang kitab As Sunan Bisyawaahidil Hadis.
  3. Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih al-Marwazi dan termasuk ashab Ahmad terbesar yang mengarang kitab As Sunan Fil Fiqhi.

Ada beberapa ulama yang mengikuti jejak langkah Imam Ahmad yang menyebarkan mazhab Hambali, di antaranya:

  1. Muwaquddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi yang mengarang kitab Al-Mughni.
  2. Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi pengarang Assyarhul Kabiir.
  3. Syaikhul Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah pengarang kitab terkenal Al-Fataawa.
  4. Ibnul Qaiyim al-Jauziyah pengarang kitab I'laamul Muwaaqi'in dan Atturuqul Hukmiyyah fis Siyaasatis Syar'iyyah. Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qaiyim adalah dua tokoh yang membela dan mengembangkan mazhab Hambali.


Daerah yang Menganut Mazhab Hambali.
Awal perkembangannya, mazhab Hambali berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad XII mazhab Hambali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz As Su'udi.
Dan masa sekarang ini menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.


Demikian sekilas sejarah dan penjelasan dari keempat mazhab yang terkenal.


Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc


Sumber : Era Muslim


-- While you've been reading the above, thousands of people all over the world have been working to put money in my pocket. I even make money while I sleep! By this time next week, so could YOU. Get full info here: http://www.quickinfo247.com/9798646/FREE.

[Ustadz Menjawab] Perbedaan Antar Mazhab?

Perbedaan Antar Mazhab?

Rabu, 27 Agu 2008 00:05

Asalamualaikum wr. wb.

Ustadz yang dirahmati Allah, saya memiliki beberapa pertanyaan:
1. Apa sebenarnya perbedaan yang mendasar antara mazhab Hanafi, Syafi'i, Maliki dan Hambali?
2. Apakah aliran/golongan Hizbuttahrir dan Jama'ah Tabligh itu sama? Mengaju kepada imam siapakah golongan tersebut? Apa kelemahan dari-dari golongan tersebut?

Syukron, Jazakumullah Khairan Khatsiran
Wassalamu'alikum wr. wb.
Najmah

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Di antara tonggak penegang ajaran Islam di muka bumi adalah muncul beberapa mazhab raksasa di tengah ratusan mazhab kecil lainnya. Keempat mazhab itu adalah Al-Hanabilah, Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah. Sebenarnya jumlah mazhab besar tidak hanya terbatas hanya 4 saja, namun keempat mazhab itu memang diakui eksistensi dan jati dirinya oleh umat selama 15 abad ini.

Keempatnya masih utuh tegak berdiri dan dijalankan serta dikembangkan oleh mayoritas muslimin di muka bumi. Masing-masing punya basis kekuatan syariah serta masih mampu melahirkan para ulama besar di masa sekarang ini.

Berikut sekelumit sejarah keempat mazhab ini dengan sedikit gambaran landasan manhaj mereka.

1. MazhabAl-Hanifiyah.
Didirikan oleh An-Nu'man bin Tsabit (80-150 H) atau lebih dikenal sebagai Imam Abu Hanifah. Beliau berasal dari Kufah dari keturunan bangsa Persia. Beliau hidup dalam dua masa, Daulah Umaiyah dan Abbasiyah. Beliau termasuk pengikut tabiin (tabi'utabiin), sebagian ahli sejarah menyebutkan, ia bahkan termasuk Tabi'in.

Mazhab Al-Hanafiyah sebagaimana dipatok oleh pendirinya, sangat dikenal sebagai terdepan dalam masalah pemanfaatan akal/ logika dalam mengupas masalah fiqih.


Oleh para pengamat dianalisa bahwa di antaralatar belakangnya adalah:

  • Karena beliau sangat berhati-hati dalam menerima sebuah hadits. Bila beliau tidak terlalu yakin atas keshahihah suatu hadits, maka beliau lebih memlih untuk tidak menggunakannnya. Dan sebagai gantinya, beliau menemukan begitu banyak formula seperti mengqiyaskan suatu masalah dengan masalah lain yang punya dalil nash syar'i.

  • Kurang tersedianya hadits yang sudah diseleksi keshahihannya di tempat di mana beliau tinggal. Sebaliknya, begitu banyak hadits palsu, lemah dan bermasalah yang beredar di masa beliau. Perlu diketahui bahwa beliau hidup di masa 100 tahun pertama semenjak wafat nabi SAW, jauh sebelum era imam Al-Bukhari dan imam Muslim yang terkenal sebagai ahli peneliti hadits.

Di kemudian hari, metodologi yang beliau perkenalkan memang sangat berguna buat umat Islam sedunia. Apalagi mengingat Islam mengalami perluasan yang sangat jauh ke seluruh penjuru dunia. Memasuki wilayah yang jauh dari pusat sumber syariah Islam. Metodologi mazhab ini menjadi sangat menentukan dalam dunia fiqih di berbagai negeri.


2. Mazhab Al-Malikiyah
Mazhab ini didirikan oleh Imam Malik bin Anas bin Abi Amir Al-Ashbahi (93 – 179H). Berkembang sejak awal di kota Madinah dalam urusan fiqh.

Mazhab ini ditegakkan di atas doktrin untuk merujuk dalam segala sesuatunya kepada hadits Rasulullah SAW dan praktek penduduk Madinah.

Imam Malik membangun madzhabnya dengan 20 dasar; Al-Quran, As-Sunnah (dengan lima rincian dari masing-masing Al-Quran dan As Sunnah; tekstualitas, pemahaman zhahir, lafaz umum, mafhum mukhalafah, mafhum muwafakah, tanbih alal illah), Ijma', Qiyas, amal ahlul madinah (perbuatan penduduk Madinah), perkataan sahabat, istihsan, saddudzarai', muraatul khilaf, istishab, maslahah mursalah, syar'u man qablana (syariat nabi terdahulu).

Mazhab ini adalah kebalikan dari mazhan Al-Hanafiyah. Kalau Al-Hanafiyah banyak sekali mengandalkan nalar dan logika, karena kurang tersedianya nash-nash yang valid di Kufah, mazhab Maliki justru 'kebanjiran' sumber-sumber syariah. Sebab mazhab ini tumbuh dan berkembang di kota Nabi SAW sendiri, di mana penduduknya adalah anak keturunan para shahabat. Imam Malik sangat meyakini bahwa praktek ibadah yang dikerjakan penduduk Madinah sepeninggal Rasulullah SAW bisa dijadikan dasar hukum, meski tanpa harus merujuk kepada hadits yang shahih para umumnya.

3. Mazhab As-Syafi'iyah
Didirikan oleh Muhammad bin Idris Asy Syafi'i (150 – 204 H). Beliau dilahirkan di Gaza Palestina (Syam) tahun 150 H, tahun wafatnya Abu Hanifah dan wafat di Mesir tahun 203 H.
Di Baghdad, Imam Syafi'i menulis madzhab lamanya (madzhab qodim). Kemudian beliau pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan madzhab baru (madzhab jadid). Di sana beliau wafat sebagai syuhadaul 'ilm di akhir bulan Rajab 204 H.

Salah satu karangannya adalah "Ar-Risalah" buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab "Al-Umm" yang berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi'i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan ushul. Beliau mampu memadukan fiqh ahli ra'yi (Al-Hanafiyah) dan fiqh ahli hadits (Al-Malikiyah).

Dasar madzhabnya: Al-Quran, Sunnah, Ijma' dan Qiyas.

Beliau tidak mengambil perkataan sahabat karena dianggap sebagai ijtihad yang bisa salah. Beliau juga tidak mengambil Istihsan (menganggap baik suatu masalah) sebagai dasar madzhabnya, menolak maslahah mursalah dan perbuatan penduduk Madinah. Imam Syafi'i mengatakan, "Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia telah menciptakan syariat." Penduduk Baghdad mengatakan, "Imam Syafi'i adalah nashirussunnah (pembela sunnah),"

Kitab "Al-Hujjah" yang merupakan madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur, Za'farani, Al-Karabisyi dari Imam Syafi'i. Sementara kitab "Al-Umm" sebagai madzhab yang baru yang diriwayatkan oleh pengikutnya di Mesir; Al-Muzani, Al-Buwaithi, Ar-Rabi' Jizii bin Sulaiman.

Imam Syafi'i mengatakan tentang madzhabnya, "Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka ia (hadis) adalah madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok, "

4. Mazhab Al-Hanabilah
Didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal Asy Syaibani (164 – 241 H). Dilahirkan di Baghdad dan tumbuh besar di sana hingga meninggal pada bulan Rabiul Awal. Beliau memiliki pengalaman perjalanan mencari ilmu di pusat-pusat ilmu, seperti Kufah, Bashrah, Mekah, Madinah, Yaman, Syam.

Beliau berguru kepada Imam Syafi'i ketika datang ke Baghdad sehingga menjadi mujtahid mutlak mustaqil. Gurunya sangat banyak hingga mencapai ratusan. Ia menguasai sebuah hadis dan menghafalnya sehingga menjadi ahli hadis di zamannya dengan berguru kepada Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim Al-Bukhari (104 – 183 H).

Imam Ahmad adalah seorang pakar hadis dan fiqh. Imam Syafi'i berkata ketika melakukan perjalanan ke Mesir, "Saya keluar dari Baghdad dan tidaklah saya tinggalkan di sana orang yang paling bertakwa dan paling faqih melebihi Ibnu Hanbal (Imam Ahmad), "

Dasar madzhab Ahmad adalah Al-Quran, Sunnah, fatwah sahahabat, Ijam', Qiyas, Istishab, Maslahah mursalah, saddudzarai'.

Imam Ahmad tidak mengarang satu kitab pun tentang fiqhnya. Namun pengikutnya yang membukukannya madzhabnya dari perkataan, perbuatan, jawaban atas pertanyaan dan lain-lain. Namun beliau mengarang sebuah kitab hadis "Al-Musnad" yang memuat 40.000 lebih hadis. Beliau memiliki kukuatan hafalan yang kuat. Imam Ahmad mengunakan hadis mursal dan hadis dlaif yang derajatnya meningkat kepada hasan bukan hadis batil atau munkar.

Di antara murid Imam Ahmad adalah Salh bin Ahmad bin Hanbal (w 266 H) anak terbesar Imam Ahmad, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal (213 – 290 H). Shalih bin Ahmad lebih menguasai fiqh dan Abdullah bin Ahmad lebih menguasai hadis. Murid yang adalah Al-Atsram dipanggil Abu Bakr dan nama aslinya; Ahmad bin Muhammad (w 273 H), Abdul Malik bin Abdul Hamid bin Mihran (w 274 H), Abu Bakr Al-Khallal (w 311 H), Abul Qasim (w 334 H) yang terakhir ini memiliki banyak karangan tentang fiqh madzhab Ahmad. Salah satu kitab fiqh madzhab Hanbali adalah "Al-Mughni" karangan Ibnu Qudamah.


Wallahu a'lam bish-shawab, wassalamu 'alaikm warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

http://eramuslim.com/ustadz-menjawab/umum/perbedaan-antar-mazhab.htm

[Ustadz Menjawab] Arti Ucapan Selamat Lebaran

Arti Ucapan Selamat Lebaran

Assalamualaikum...

Selamat lebaran Pak Ustadz.

Saya langsung saja ke pertanyaan pak ustadz. Setiap menyambut hari raya idul fitri, kebanyakan kaum muslim mengirimkan ucapan selamat Lebaran berbunyi " Taqabalallahu Minna waminkum, shiyamana washiyamakum. Minal aidin wal faidzin."

Saya sebagai orang awam yang tidak tahu dengan bahasa Arab, bingung dengan arti kata-kata di atas.

Mohon kepada Pak Ustadz menjelaskan arti kalimat di atas.

Wassalam
Efri

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Taqabballahu itu artinya semoga Allah mengabulkan.
Minaa wa minkum berarti dari kami dan dari anda.
Shiyamana wa shiyamakum berarti puasa kami dan puasa anda.

Sedangkan lafadz minal a'idin wal faidzin merupakan doa yang terpotong, arti secara harfiyahnya adalah: termasuk orang yang kembali dan menang.

Lafadz ini terpotong, seharusnya ada lafadz tambahan di depannya meski sudah lazim lafadz tambahan itu memang tidak diucapkan. Lengkapnya ja'alanallahu minal a'idin wal faidzin, yang bermakna semoga Allah menjadi kita termasuk orang yang kembali dan orang yang menang.

Namun sering kali orang salah paham, dikiranya lafadz itu merupakan bahasa arab dari ungkapan mohon maaf lahir dan batin. Padahal bukan dan merupakan dua hal yang jauh berbeda.

Lafadz taqabbalallahu minna wa minkum merupakan lafadz doa yang intinya kita saling berdoa agar semua amal kita diterima Allah SWT. Lafadz doa ini adalah lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika kita selesai melewati Ramadhan.

Jadi yang diajarkan sebenarnya bukan bermaaf-maafan seperti yang selama ini dilakukan oleh kebanyakan bangsa Indonesia. Tetapi yang lebih ditekankan adalah tahni'ah yaitu ucapan selamat serta doa agar amal dikabulkan.

Meski tidak diajarkan atau diperintahkan secara khusus, namun bermaaf-maafan dan silaturrahim di hari Idul Fithri juga tidak terlarang, boleh-boleh saja dan merupakan 'urf (kebiasaan) yang baik.

Di luar Indonesia, belum tentu ada budaya seperti ini, di mana semua orang sibuk untuk saling mendatangi sekedar bisa berziarah dan silaturrahim, lalu masing-masing saling meminta maaf. Sungguh sebuah tradisi yang baik dan sejalan dengan syariah Islam.

Meski terkadang ada juga bentuk-bentuk yang kurang sejalan dengan Islam, misalnya membakar petasan di lingkungan pemukiman. Tentunya sangat mengganggu dan beresiko musibah kebakaran.

Termasuk juga yang tidak sejalan dengan tuntunan agama adalah bertakbir keliling kota naik truk sambil mengganggu ketertiban berlalu-lintas, apalagi sambil melempar mercon, campur baur laki dan perempuan dan tidak mengindahkan adab dan etika Islam.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc
-------------------------------------------------------------
http://muslimcentral.blogspot.com/2007_12_01_archive.html

[Ustadz Menjawab] Cara Pemecahan Shalat Dikarenakan Pekerjaan

Cara Pemecahan Shalat Dikarenakan Pekerjaan

Senin, 24 Jul 06 15:07 WIB

Assalamu'alaikum wr. wb.

Saya bekerja sebagai operator warnet, dan warnet saya buka 24 jam, dan dibagi menjadi 3 shift per hari, jadi 8 jam satu shift-nya:

Shift 1: dari jam 00:00 - 08:00
Shift 2: dari jam 08:00 - 16:00
Shift 3: dari jam 16:00 - 00:00

Ketiganya saya ada hari tertentu.
Terlihat dari pembagian jam itu, tiap shift mengorbankan 2 waktu sholat wajib kita, kecuali shift 1 yaitu hanya shalat subuh.

Tiap shift cuma 1 operator yang jaga, misalnya cuma saya sendiri.

Saya bekerja dengan cara mensiasati membawa teman untuk jaga warnet, dan bila waktu sholat tiba saya minta waktu untuk sebentar digantikan, dan nanti kita gantian.

Tapi hal itu tidak bisa saya lakukan terus-menerus, ada kalanya saya harus sendiri dan mau tidak mau harus fulltime 8 jam untuk jaga warnet, dan hampir tidak ada waktu untuk sholat karena keluar masuknya pemakai warnet (user).

Bila keadaan seperti ini saya hanya bisa 1 cara yaitu menjamak sholat saya.

Yang saya tanyakan:
1. Bagaimana cara lain pemecahannya?
2. Apakah sholatnya boleh untuk dijamak?
3. Bagaimana niatnya?

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Muhammad Rif'at Akhsanhairifa

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebaiknya anda tidak menjamak shalat, apalagi karena hal itu terus menerus terjadi secara rutin. Untuk dibolehkan menjama' ada syarat tertentu yang harus dipenuhi.

Tapi kesibukan kerja sistem shift ini bukan termasuk alasan dibolehkannya menjama' shalat.

Sebenarnya shalat itu bukan ibadah yang susah dilakukan. Tidak memerlukan tempat khusus, bahkan tidak ada pakaian khusus untuk shalat. Di mana saja di muka bumi ini adalah tempat untuk shalat. Bahkan saat tidak ada air untuk wudhu', kita masih bisa bersuci dengan menggunakan tanah (tayammum).

Bahkan orang yang tidak mampu berdiri dengan kedua kakinya, tetap masih bisa shalat dengan duduk. Dan yang tidak mampu duduk, bisa shalat sambil berbaring. Yang sama sekali tidak bisa menggerakkan badan, bisa dengan kedipan mata saja.

Pendeknya, tidak ada satu pun alasan di dunia ini di mana seseorang bisa tidak shalat, kecuali bila memang secara tegas disebutkan larangan oleh Rasulullah SAW.
Misalnya, wanita yang mendapat haidh atau nifas, secara tegas memang dilarang syariah untuk shalat. Sedangkan alasan sakit, perjalanan, hujan atau lainnya, dbolehkan untuk menjama' tapi tidak boleh ditinggalkan.

Bahkan dalam keadaan perang yang urusannya antara hidup dan mati, shalat tetap wajib. Bahkan nabi mencontohkannya dengan berjamaah. Shalat itu cukup aneh karena unik dan khas.
Namanya shalat Khauf.

Shalat pun tidak membutuhkan waktu lama bila dikerjakan secara standar minimal (minimal requirement), paling-paling hanya 2 atau 3 menit saja. Waktu selama itu sebanding sekali dengan anda buang air kecil ke WC. Tidakkah selama 8 jam itu anda punya kesempatan untuk sekedar buang air kecil?

Padahal untuk bisa shalat secara sah, anda bahkan tidak perlu beranjak dari tempat kerja anda. Bagaimana wudhu'nya? Cukup segelas air mineral yang sudah pasti tersedia di meja anda, bisa anda gunakan untuk wudhu'.

Bolehkah tidak pakai sajadah, sarung, kopiah, atau alas?
Sangat boleh jawabnya. Bahkan masjid Nabawi di Madinah dahulu lantainya hanya pasir dan atapnya pelepah kurma. Kalau orang masuk, tidak perlu buka sendal atau sepatu.
Cukup dikeset-kesetkan di tanah sebelum masuk. Dan itu artinya, tidak wajib pakai alas untuk sekedar boleh shalat. shalat boleh dilakukan di lantai, marmer, ubin, keramik, tanah, pasir atau apapun.
Asalkan tidak ada najis yang kelihatan.

Anda pun tidak harus membaca surat Al-Baqarah yang panjangnya dua juz setengah, untuk sekedar sahnya satu rakaat. Cukup baca Qulhuwallahu ahad, atau Al-Falaq atau An-Nas. Ruku' dan sujud anda tidak perlu berisi doa-doa panjang minta kapal untuk shalat lima waktu. Kecuali pada shalat malam (tahajjud), di mana hanya ada anda berdua dengan Allah saja.

Shalat anda boleh dilakukan dengan cepat, asalkan rukunnya semua terpenuhi. Bukankah Rasulullah SAW dikenal sering mempercepat shalatnya kalau sedang jadi imam shalat, apalagi bila mendengar ada bayi menangis.

Jadi kesimpulannya?

Shalat tetap wajib dilakukan di dalam waktunya meski tidak harus di awal. Boleh tetap dilakukan langsung di tempat kerja, tanpa alas, sarung, kopiahdan semua atribut. Dan tidak perlu berlama-lama dalam mengerjakannya.

Semua itu untuk mengejar sahnya shalat, ketimbang anda berijtihad sendiri dan membuat-buat agama baru dengan menjama'nya, padahal syaratnya belum terpenuhi.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

http://www.eramuslim.com/ustadz/shl/6720133125-cara-pemecahan-shalat-dikarenakan-pekerjaan.htm?other

Tentang Perkawinan

"Hidup ini ditandai dengan gerak,
Karena itu jangan bendung gerak pasangan Anda.
Bila anda tak suka, maka arahkanlah
Bila anda tak setuju, perhaluslah perasaan Anda."



(Prof.Dr.Quraish Shihab)


Baca dan renungkanlah..

Monday, May 19, 2008

Shit, I've become one of them

Last trip to Batam, an island in my homecountry.
We all went together by ferry and had our Batam colleague arrange for a nice hotel in front of Nagoya Hill.

Strangely, I felt increasingly worry to bring my family to Batam. Afraid of Taxi drivers' cheating on us, afraid of being bullied when bargaining things, afraid of being harassed whenever failed to buy after a row of price dispute, afraid of not able to protect my family when things bad happened there. In short I felt like going to travel to a No-mans-land where law ceased to exist.

This is exactly what every of my Singaporean friends expressed each time I suggested them to go visit my homecountry. Shit. How can I got this feeling too?

When the boat arrived at Batam, we're all rushing up to the immigration checkpoint including me.
I can bet there were more Singaporeans than others alighting from the ship and flocking the Batam imigration check. But albeit being famous for orderly queuing for everything, these people rushed in, cut queue, some even walk to the front creating bottleneck just in front of the immigration desk.

What the immigration officer did? Nothing. Pretending not seeing, pretending they're the most important person--too important to handle such small matter as "keeping the queue in order".
Bloody Indonesian Bureaucrats! So typical! huh

No specific separation for Indonesian passports. Unlike in other countries, Homecoming greetings are everywhere in Immigration checks, special desks allocated for Home Passport holders giving them the comfort and warm feeling of going home.

Here in Indonesia?? Yeah, go back to sleep and dream again! Unless you're a high Govt Official, dont crave for such luxury!

After joining in the act of hypocrisy with other passengers (yeah hypocrisy, remembering how we'd just obediently queued to board the ship at Singapore's Harbourfront!), I finally reached outside.

Taxi time.
No orderly turn for passengers pickup, No certainty on the tariff, No Officials in charge ensuring the convenience of passangers, in fact No Specific Marks on some vehicles to know that they are TAXIS!!

WTF. I got into the taxi, telling the driver of our destination in Bahasa, he came up with a price, I bargained 2/3 and got the deal.

I brought my family around after checking in and a short nap in the hotel. We had no choice but using the taxis, most of them are illegal ones.

My wife and I're all in alert and unease during the journey, so many news of passengers being robbed or kidnapped in Taxis that we heard. Shit, this supposed to be my homecountry giving me a safe feeling of being home yet I was terrified to death?

Even when we had an evening walk and passed by a group of people doing nothing but chatting on the corner of the street that insecure feeling risen up. It's easy to get harassed and ended up with fight when passing by a group of youngsters in Indonesian streets.
Something we never encountered in Singapore.

After sometime, we managed to get used to the chaotic rhythm of Batam. Til came time to go back.

Fiscal booth at Batam Center. I forgot to prepare the copy of passport to apply free fiscal for us. The officer said he needed one and then pointed to a copy booth just 1.5 m in front of Fiscal office. "You go there to make the photocopy first", he said.

Ok. I thought this is part of the procedure.
Judging from the small size of that fiscal office, thus disabling them to put THEIR copy machine inside, that copying booth must have been theirs. I suspected... wrongly.

After a very nice conversation by the keeper, I was asked to pay a ridiculous price of 5000 rupiahs for every piece of copy I made. WTF?! How can copying expensive?? Moreover passports have 2 pages, each can be copied into only 1 (one) piece of A4 size paper. Yet after the A4 result cut into 2 i have to pay for 2 pages?? Not to mention the ridiculous price of 5000 rupiahs per piece???

This is a fuckin' common things done by many Indonesians entrepreneurs. Cheating!
No information on the price anywhere in that booth, making their "prospective targets" thought price would be a normal 500 rupiahs per page. Sweet talk done by the keeper in the beginning, so that the 'target' forgot to ask any details and straight away handed over the docs for copying.

Once the docs in the hand of the keeper, expect nothing but being his cash-cow!!

Half-heartedly and cursing hard, I paid the cost as he fixed.
Back to the fuckin' fiscal office with a black mood, I look at the Fiscal guy in the eye and said "Did you know their practice?". Yes, he said.

"Then why in the first place did you recommend them?!"
"Well, I was just informing you there's a copying service there. But yes, it's better not to use them due to their unreasonable pricing. Sorry didnt tell you earlier. Just dont use them next time!", He said.

WTF! Only now that you said that!
feel like wanting to punch his face!

Finally reached Harbourfront. A cool and comfortably-airconned immigration checkpoint, with an orderly mannered-queuing procedures (with some passengers whose faces looked familiar, yup they're the queue jumpers in Batam Center when we arrived at Batam!), efficient and responsive--when the queue was long, a senior officer directly assigned 3 more desks to be opened.

Outside, there was a minicab waiting in the taxi stand. We almost got in when the driver politely told that he'll go by a fix price that's higher than normal taxi. If we're okay with then he'll proceed. Upon hearing my refusal, he politely pointed another taxi queue while telling that we can get into regular cab in there. That's very kind of him.

My mind flew by to our experience with Batam taxi.. where we're cheated for a short distance with a very expensive price..

Darn.. Why somehow I felt relieved and at home when we arrived back in Singapore.

Shit... sounds like I've become one of them!
:(

Sunday, February 10, 2008

Rapor Idola Cilik Seleb RCTI

Sore ini sambil menemani Mufasa main, kami nonton acara TV di RCTI. Namanya Rapor Idola Cilik Seleb.

Another worthless show giving Indonesian youths shortcut way to become rich and famous, without having to work or study hard. Just make yourself a celebs the rest will come to you.

Tapi bukan itu yg menarik perhatian saya sore tadi.

Yang menarik adalah saat bintang tamu yg mengisi acara ini, Matta Band, tampil.

Penampilan pertama diisi dengan lagu andalan mereka, "Ketahuan"; yang langsung disambut dan turut dinyanyikan dengan antusias oleh anak2 kecil peserta dan penonton acara ini.


Iya memang ini acara buat anak kecil yg kerabatnya selebriti buat tampil memperebutkan tabungan pendidikan -- aneh? bukannya banyak yg lebih butuh tabungan pendidikan daripada anak2nya seleb?-- penontonnya pun adalah anak2 kecil biasa yg ortu2nya nantinya bakal terbuai untuk beli produk sponsor supaya anaknya bisa kayak seleb dan turut pula berkhayal supaya anaknya gak perlu tinggi2 sekolah yg penting jago nyanyi dan bisa akting nangis bin marah2 buat modal jadi selebriti sinetron!


Nah ceritanya si Matta ini kayaknya agak nggak enak hati juga pas bawain "Ketahuan" dan disambut dengan gegap gempita sambil anak2 kecil yg masih ingusan ini turut menyanyikan... karena syair lagu itu sebetulnya lebih pas untuk anak2 yg minimal sudah remaja (teenager).

"Wo'o... kamu ketahuan... pacaran lagi...
dengan dirinya... Teman baikku... Wo'o..."


Jadilah di penampilan kedua Matta membuat kejutan dengan menyanyikan lagu... "Pada Hari Minggu Kuturut Ayah ke Kota.." dan "Abang Becak"...

en you know what the tragic thing is....?

Anak2 kecil yg tadinya begitu antusias menyanyikan "Ketahuan", mendadak diam.... gak ada yg ngerti lagunya!

Ironis.

Saya agak bisa (menduga) mengerti kenapa Matta pilih bawakan lagu anak2 ini di penampilan keduanya setelah rehat. Pastilah mereka 'sadar' akan penontonnya dan sadar juga pilihan lagu mereka yg pertama tidak tepat untuk usia anak2 ini..
Tapi apa mau dikata.. anak2 ini lebih hapal lagu 'dewasa' mereka itu ketimbang lagu anak2!

Sedih.

Sudahlah di TV isinya tayangan karbit tak mendidik seperti ini (kecuali mendidik buat mentingin penampilan, beken, kaya mendadak tanpa kerja keras), sinetron pun cuma mengajari menghina orang yg lebih rendah, pergi ke toko buku komik berisi bokep dan komik anak2 dicampur bersebelahan, mau jadi apa lagi anak-anak bangsa ini...


Kalau ada yg bilang "Kalau memang gak suka ya gak usah nonton! Ganti channel aja gitu kok repot"

Boleh dijawab? "Ada orang kentut depan hidung kamu. Kamu lagi makan. Kalau memang gak suka ya gak usah dihirup. Tutup idung aja atau pindah duduk. Gitu aja kok repot!"


That's not the fuckin' point.
The point is, we need rules and regulations for Television, Books and even Advertisings.

Tayangan2 yg berpotensi mengkarbit anak2 sebelum waktunya boleh ditayangkan tapi selepas pukul 10 malam, di saat anak2 sudah tidur.

Iklan2 yg berisikan kekerasan atau horor hanya boleh tayang juga di waktu yg sama.


Komik pun perlu rating.

Sebegitu bodohnya kah pejabat pemerintah kita hingga sampai saat ini masih tidak tahu kalau komik jepang itu ada yang namanya Hentai?
Alias komik Bokep? Gak tau?? Kemana aja sih lu.. di STPDN diajarin apaan aja sihh???

Masa sampai sekarang masih menganggap komik itu bacaan untuk anak kecil dan semuanya sama isinya! Huh!


Harus ada klasifikasi, rating. Dan ini harus dijalankan oleh lembaga yg punya kuasa pemaksa dan menghukum.

Jangan tunggu sampai generasi bangsa ini rusak barulah kita merasa kecolongan dan perlu untuk bertindak.

Sunday, February 03, 2008

Jujur tapi sakit atau Manis tapi bohong?

Menurut sampeyan mana yg lebih mending?

- Anak yang baik adalah anak yg tidak pernah berbohong pada orangtuanya, walaupun sejelek apa kelakuan dia di luar rumah. Anak tipe ini tahu apa yg dia lakukan akan menyakiti hati orang tuanya, tapi ia memilih untuk tetap jujur pada ayah/ibu walaupun itu berarti menyakiti hati mereka.

Ia memilih untuk tidak memakai topeng dengan resiko ortunya yg 'makan ati' karena kelakuan dia. They deserve the truth how bitter it is.

ATAU

- Anak yg baik adalah anak yg memilih untuk berbohong pada orangtuanya. Ia tahu kelakuannya di luar rumah adalah salah dan pasti akan menyakiti hati ayah/ibunya bila mereka tahu.

Ia memilih untuk memakai topeng dengan niatan tidak ingin menyakiti perasaan ayah/ibunya. It's his own life and responsibility anyway.


Terus terang saya masih bingung. Dalam mendidik anak saya nanti arah mana yg harus saya tanamkan.

Tentu saja ada pilihan ketiga, yaitu si anak selalu jujur dan tidak pernah melakukan hal2 yg bikin ayah/ibunya tersakiti perasaannya. But hey this is real world, there's no such thing in the real world.

So leave your moral and ideal answers behind and come up to me with practical solutions, will ya!

Thanks before hands.


Selamat Jalan, Jenderal Besar.. Selamat Menghadap Tuhan.

Bayangkan anda diangkat jadi seorang pemimpin perusahaan, kas perusahaan kosong dan minus, karyawan terpecah belah, banyak kubu senior manajemen yg saling berseteru, share holders berteriak2 pada saudara menuntut hak mereka. Ditambah lagi bayang2 sang CEO lama yg masih sangat berpengaruh.


Apa yg bakal anda lakukan?

Sekarang ganti posisi itu dengan presiden RI di tahun 1966.
Kurang lebih itulah yg dihadapi pak Harto. Puyeng? pasti.

Tahun 1980-an masa keemasan RI, ekonomi tumbuh dengan laju yg fantantis serupa dengan yg sekarang dinikmati cina. Harga stabil, laju inflasi terkendali, kebutuhan dasar terpenuhi, pendidikan masih terjangkau, kesehatan relatif merata, pertumbuhan infrastruktur terus meningkat.

Pendeknya Indonesia telah menjelma menjadi macan Asia dengan prospek yg sangat cerah di masa depan.

Kurang lebih begitulah pendapat rekan2 di kantor di negara-pulau ini. Bagi mereka apa yg Pak Harto lakukan untuk Indonesia begitu fantastis serupa dengan apa yg LKY telah lakukan bagi singapura hingga seperti sekarang.

Rekan2 ini tak habis pikir kenapa di saat2 terakhirnya Pak Harto tidak mendapat perlakuan yg selayaknya. Malah dikejar2 bak seorang kriminal.

Kami2 para TKI hanya bisa tersenyum saja mendengar tuduhan 'tidak tahu terimakasih' dari mereka.

Mungkin memang wajar kalau mereka tidak perlu hirau untuk mencari tahu bagaimana bedanya bumi dengan langit perlakuan terhadap Pak Harto dan perlakuan terhadap Bung Karno di saat2 terakhirnya.

Tapi yg bikin tergelitik adalah banyak orang Indonesia sendiri yg seakan menyayangkan bergantinya pemerintah dan menyalahkan semua keterpurukan Indonesia saat ini sebagai akibat dari digantinya Pak Harto.

Wah..wah.. Pak Harto memang berhasil membuat kita berswasembada pangan, tapi beliau juga menyebabkan ribuan petani cengkeh mati merana. Pak Harto berhasil menekan harga kebutuhan pokok, tapi beliau juga menyebabkan setiap anak bayi yg terlahir dari bumi Indonesia ini menanggung beban hutang luar negeri.

Lantas apa hebatnya? LKY meniru gaya yg sama dalam membangun singapura, tapi beliau tidak meninggalkan beban hutang! Mahattir juga berproyek untuk kebanggaan malaysia dengan petronas dan proton-nya, tapi ia tidak membuat perusahaan2 yg jago kandang dan korup!

Kesalahan terbesar Pak Harto bagi bangsa Indonesia menurut saya adalah dengan mengadopsi budaya feodalisme ke dalam pemerintahan dan menyuntikkannya ke nadi bangsa.

Rakyat bangsa ini jadi penakut untuk bicara, jadi terbiasa menunduk menyembah2 atasannya walaupun salah, rakyat bangsa ini jadi orang yg kerdil ketika berhadapan dengan orang asing. Budaya feodalisme ala Raja Jawa inilah yg menarik Indonesia mundur sekian puluh tahun ke belakang walaupun bangunan fisiknya maju menjulang.

Tak kurang Prof Selo Soemardjan dan Bapak Soedarpo Sastrosatomo pun menyatakan hal yg sama. Bahwa dosa terbesar Suharto bagi bangsa ini adalah mengadopsi budaya feodalisme Jawa ke dalam pemerintahan.

Menumpulkan pemikiran kritis dan berbeda pendapat (yang sudah ada sejak jaman Bung Karno-Hatta) dan melahirkan pribadi2 penurut yg tidak punya daya saing selain menunggu apa mau atasan.

Penyakit warisan ini yg bikin bangsa ini tak lepas2 dari krisis hingga sekarang.

Kalau sudah begini apa perlu bagi kita untuk 'tau berterimakasih' pada pemimpin yang menyebabkan ini semua?


Mohon maaf, masa2 Orde Baru adalah masa yg indah. Pendidikan terjangkau. Harga stabil. Tapi apalah artinya kalau itu semua semu?
Semuanya dibangun dari hutang. Hutang yg tak dipersiapkan untuk dibayar dengan baik.
Hutang yg sebagian besarnya mengalir ke kantong para pemimpin rakyat.

Sementara rakyatnya dibuai dengan pendidikan terjangkau, laju ekonomi yg tinggi, harga yg stabil, pekerjaan melimpah.

Ibarat orang yg berkaca dan melihat dirinya berwajah mulus ditata salon, berpakaian mewah dan enak dilihat, wangi lagi harum.. tapi semuanya itu dibeli dengan kartu kredit.

Seorang necis, rapi, tampan gagah tapi penuh hutang.

Apalah artinya?