generated by sloganizer.net

Monday, November 20, 2006

"Welcome to Our Country, Your Excellency."

Hari ini,
Ribuan orang tidak bisa keluar rumah,
Ribuan anak sekolah dipaksa tak bersekolah,
Ribuan orang kecil tak bisa mencari nafkah

Hari ini,

Belasan ribu tentara dan polisi berjaga
pasang wajah garang dipanggang terik mentari
Ribuan bangsawan berdandan bersolek
memasang topeng memasung kehormatan
mencari muka..

Hari ini kita lihat banyak hal yang tak pernah sebelumnya dituju untuk anak bangsa sendiri.


Hari ini,
Sebuah bangsa kehilangan harga dirinya
menunduk
membungkuk dalam-dalam pada tuannya

Tuan besar katanya.

Majikan sama yang membuat anak-anak kecil di Irak tak bisa bersekolah
Majikan sama yang membuat banyak anak-anak kecil di dunia kehilangan ayah-ibu mereka

Majikan sama yang membuat perempuan-perempuan Libanon kehilangan suami mereka
Majikan sama yang membuat banyak orangtua kehilangan anaknya

Majikan yang justru kita sambut bak seorang dewa turun dari langit..
dielu-elukan...
dihamparkan karpet warna darah

Dengan pedagang-pedagang kecil yang warungnya dipaksa tutup sebagai keset kakinya....
Dengan pelajar-pelajar cilik yang sekolahnya diwajibkan tutup sebagai karangan bunga penyambutnya....

---------------

Aneh sungguh.
Bagaimana seorang penguasa yang dipercaya oleh rakyatnya
Bisa begitu tega

Menindas dan memaksa
Merampas hak orang-orang yang mempercayanya

Demi seorang Tuan
yang bahkan peduli pun tidak pada semua manis mukanya

"Ini demi percayanya mereka pada kita."
"Ini demi merdekanya Palestina, saudara kita."
"Ini demi harga diri bangsa kita sebagai tuan rumah."

Ah, Tuan Penguasa negeriku...
Andai begini cergasnya Tuan kala penduduk negeri ini sedang dirundung bencana
Andai begini pula besarnya perhatian Tuan pada anak-anak negeri kita

Niscaya, semua perkata Tuan itu kan jadi begitu mudah dipercaya.


Temasek, 20 November 2006

(kesal membuncah dada membaca berita berjuta tanpa daya dipaksa berkorban papa demi seorang penguasa buta)

No comments: