generated by sloganizer.net

Sunday, October 10, 2004

Tuhan. Tuhan? Tuhan! Tuhan..

Beberapa waktu lalu saya berdebat dengan seorang teman tentang Tuhan. Kita mulai dengan membahas kemunafikan yg ada di kalangan beragama di Indonesia, tentang kenapa kita musti berpura-pura suci dan menyeru pada kebaikan sedangkan pada dasarnya kita juga doyan dengan itu kemaksiatan? diskusi berlanjut dengan hakikat baik-buruk, dosa dan pahala, dan berujung pada eksistensi Tuhan.

Teman tsb berargumen bahwa hidup manusia selama ini terbebani dan terkotak2an oleh adanya agama dengan segala macam aturan soal dosa dan pahalanya. Setelah berpanjang2 lebar menerangkan 'kepicikan dan sempitnya pandangan' orang2 beragama yg umumnya taklid, teman satu ini sampai pada satu kesimpulan:

Bahwasannya tiada dosa dan pahala bila tiada surga dan neraka, thus bila tiada surga dan neraka - tiada dosa dan pahala maka Tuhan kehilangan legitimasi keberadaannya di dunia! setdah... ampun gak sih...

Pusing juga nanggapinnya gimana, tapi cobalah kalau dipikir dengan benar2.. segala sesuatu itu ada penyebabnya. Ada Causa Prima kalau kata filsuf2 Yunani jaman dulu. Nah, ada/tidaknya Sang Causa Prima ini bisa dilihat dari bukti2 ciptaannya. Ada gunung, ada kuda, ada kucing, ada domba, ada situ ada saya. Hehehe.. pertanyaan dibalikkan dengan menyatakan apakah kalau tidak ada kucing, domba, gunung, kuda dst lantas bisa juga dinyatakan Tuhan tidak ada?

Diangkrik..!! :D Hehehe... mungkin bisa dijawab dengan contoh angin. Angin tidak bisa kita nyatakan secara spesifik, tetapi dapat kita rasakan; dapat kita ukur; dan dapat kita teliti bukti2/jejak2 keberadaannya.
Misalnya adanya badai, ombak, atau malah adanya debu yg beterbangan.. Lantas tak tanya balik, kalau lagi gak ada badai, gak ada ombak atau malah gak ada debu yg beterbangan apa lantas anginnya jadi gak ada?

Yah, kurang lebih begitulah.. emang susah juga sih nanggapinnya dengan rasio semata, tapi gak mungkin orang2 jaman dulu bisa nerima adanya Tuhan kalo gak dengan akalnya juga, bukankah begitu?

Wallahu'alam bissawab.

No comments: