generated by sloganizer.net

Monday, October 18, 2004

Puasa (lemes?)

Bulan puasa itu ngantuk dan lemes...
Apa memang harusnya kayak gitu ya?
Hmm.. masa sih bulan puasa malah jadi menghambat kegiatan kita sehari-hari?
Bukankah jaman Nabi dulu ada banyak ekspedisi justru dilakukan di bulan puasa
Perang Badr malah berlangsung di bulan puasa di bawah siraman terik matahari gurun loh..!

Memang benar ya.. para ahli Badr itu benar-benar orang-orang terpilih..
kebayang gak sih gimana harus perang--membunuh, melukai-- tapi bukan atas nama nafsu mempertahankan diri tapi karena Allah. Semata karena harus berperang karena musuh di depan mata. Jangan lupa kalau perangnya itu sambil juga mengatasi tidak sebandingnya kekuatan tubuh yg berpuasa dengan musuh yg dalam keadaan segar-bugar. (mungkin kalau saat itu Nabi bisa memilih menghindarkan diri dari perang pasti jalan itu yg dipilih. Lah wong musuhnya 1000 orang lebih vs kekuatan sendiri cuma 313 orang!)

Balik lagi.. kebayang betapa beratnya berpuasa di jaman Nabi
sudahlah panasnya matahari gurun jauh lebih panas daripada matahari khatulistiwa
(yg ini pun kita udah ngeluh2 kepanasan.. padahal saban hari di gedung AC)
harus perang pula, sembari tetap menahan diri dari nafsu membunuh karena benci.

Subhanallah..
Malu rasanya.. bahkan bila kita berprofesi sebagai seorang yg harus bekerja keras di bawah terik matahari khatulistiwa pun rasanya tak pantas meminta dispensasi tak puasa kalau dibandingkan dengan teladan yg sudah ditunjukkan Nabi dan para sahabat di medan Badr.

Sayang rasanya kalau sebulan berpuasa tak ada pelajaran yg bisa dipetik, tak ada hikmah yg didapat selain cuma badan lemas, perut lapar, tenggorokan haus saja..

Sayang kalau cuma diisi dengan tidur (biarpun lebih baik tidur daripada berkata/berbuat yg tidak2), sementara waktu yg ada jadi terbuang percuma..

Sayang kalau kesan yg ada malah: ummat yg tidak efisien dan tidak menghargai waktu yang justru mendapat pembenaran demi melihat cara kita menyikapi ibadah2 yg ada (sholat 5 waktu yg dilakukan dengan berleha-leha mencuri waktu kerja, puasa yg dijadikan alasan untuk masuk kerja lebih lambat dan mengurangi jam kerja dengan tidur di mesjid demi berlindung pada argumen "tidurnya orang yg berpuasa adalah ibadah")

Intinya sih.. buat apa beribadah kalau akhirnya bertentangan dengan semangat ibadah itu sendiri (menjadi peka, menjadi orang yg lebih banyak merenungkan tindakan dan ucapannya, menjadi orang yg tidak menzalimi orang lain--termasuk menzalimi perusahaan dengan datang terlambat, istirahat panjang (tidur!), dan pulang cepat)

Sungguh kasihan kalau bulan puasa dijadikan alasan untuk semua ketidakproduktifan itu.

Akhirul kalam, baik rasanya kukutipkan sebuah sms dari seorang yg saya sangat sayangi..
"Kepintaran yang berlebih atau wawasan yg betul2 luas, tak ada arti kalau hatinya kurang peka pada sekitar"

Semoga kita bisa mendekat pada-Nya melalui cinta dan berbagi bersama ciptaan-Nya.


No comments: