Waktu susah, banyak doa banyak ibadah
semua cobaan dijalani dengan tawakal
Waktu susah, banyak merenung banyak berpikir
semua ajakan ditepis halus atau tegas
Waktu susah, sedikit rasanya nikmat
sempitpun rasanya lapang
penuh rasa syukur walau terkadang campur
keluh dan kesah semua dihaturkan pada-Nya
Waktu susah pula, sejuta serapah keluar terlontar
berharap bisa jadi hamba yg baik
saat senang dicurahkan..
Diberi senang.
Lupa...
Terlena...
Semua yg dulu pernah ditolak tegas atau halus
kini dicarikan pembenarannya..
atas nama kompromi
atas nama rasa tak enak pada sesama
atas nama rasa segan pada rekan kerja
atas nama rejeki dan masa depan
wah..wah..wah.. manusia!
sejak kapan rasa segan pada sesama mengalahkan
takut pada-Nya??
sejak kapan kompromi itu dibuat untuk hal-hal yang
dilarang-Nya??
sejak kapan engkau takut bahwa rejekimu bukan datang
dari DIA??
sejak kapan???
Sudahkah kau lupa,
semua ini tak kan ada
jika tidak nikmat dari-Nya?
Sudahkah kau lupa,
bahwa engkau dulu bukan apa-apa?
Sudahkah kau lupa,
bahwa saat hidupmu terhina dulu pertolongan
selalu datang dari-Nya?
Menangislah wahai kau manusia.
Berharaplah Ia tak lupa padamu
sebagaimana kini engkau lupa pada-Nya
Berharaplah Ia tak carikan kompromi atas pahala-pahalamu
sebagaimana kini kau carikan kompromi atas larangan-larangan-Nya
Berharaplah Ia tak biarkan rejeki dan masadepanmu berada di tangan mahluk sebagaimana sekarang kau sangka
Lebih-lebih lagi...
Berharaplah Ia tak cabut darimu kesadaran akan salah ini...
(Dunia, 19-21 Dec 05)
sifat manusia selalu berulang
sebagaimana sejarah mengisahkan
hanya sayang.. kita tak pernah mau belajar
Monday, December 19, 2005
Aku ingin pulang...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment