generated by sloganizer.net

Wednesday, September 29, 2004

Terminal

Hehehe.. ini bukan tentang tempat berkumpulnya kendaraan2 transportasi, tapi judul film bioskop yang ditonton hari minggu kemarin. Film yg menyentuh bagi saya yg kebetulan sudah lama jauh dari orang tua. Kok rasanya begitu kecil apa yg selama ini saya lakukan bila dibandingkan dengan apa yg dilakukan tokoh film tersebut demi orangtuanya. Betapa Viktor Navorski, tokoh dalam film itu berangkat melintasi lautan ke negara yg bahkan bahasanya tidak sepatahpun ia ketahui; hanya untuk memenuhi janjinya pada sang Ayah almarhum.

Film ini membuat saya jadi ingin pulang ke rumah sekali lagi. Menengok orangtua yg kita sayangi sebelum segala sesuatunya terlambat dan berubah menjadi penyesalan. Mungkin saya seorang anak yg kolot bagi sebagian orang, tapi tetap saja saya merasa berhutang budi dan tak akan pernah sanggup membalas semua kebaikan yg sudah dicurahkan orangtua.

Anyway, jadi ingat akan perbincangan dengan seorang teman beberapa waktu lalu yg menyatakan pendapatnya bahwa tidak ada kewajiban bagi anak untuk merasa berhutang apapun pada orangtuanya. Argumentasinya adalah bahwa membesarkan anak adalah tanggungjawab yg muncul sebagai konsekuensi dari keputusan untuk menikah dan memiliki anak. Pendeknya "tanggungjawab adalah konsekuensi dari pilihan yg diambil".

Hmm.. sounds logic. tapi apa iya seperti itu? Bisa ya bisa tidak.
Berhubungan dengan orangtua terkadang memang sulit dan merepotkan. Apalagi bila ditambah dengan permakluman seolah2 terdapat otoritas bagi orangtua termasuk didalamnya "mengatur kehidupan anak".
Terkadang memang bagaikan menyiksa diri sendiri bila kita berupaya memenuhi tuntutan yg begitu sering diajukan. Hehehe mungkin supaya lepas dari rasa tersiksa ini tanpa perlu merasa bersalah kita bisa pakai perspektif yg ditawarkan rekan tadi. :D

Bagi saya yg awam, jauh lebih mudah memahami bahwa saya berbuat apapun yg dapat membahagiakan hati orangtua karena saya yakin mereka seumur hidupnya sudah dan akan melakukan hal yang sama untuk saya. Mungkin terlihat bagaikan balas budi atau perasaan berhutang. Tetapi menurut saya bukan balas budi, bukan perasaan berhutang yg muncul tapi rasa sayang. Ketika kita menyayangi seseorang, bukankah kita akan melakukan apapun untuk menyenangkannya?

Sebagaimana jawaban Viktor Navorski ketika ditanya kenapa dia begitu tabah menjalani semua kesulitan demi memenuhi janji pada Ayahnya;
"Karena saya yakin Ayah akan melakukan hal yang sama untuk saya."


No comments: